Apakah Konten Panjang Selalu Unggul untuk SEO?
![]() |
Apakah Konten Panjang Selalu Unggul untuk SEO |
Content is King. Frasa ini mungkin banyak disetujui untuk proses penerapan SEO di dalam website marketing. Hal ini wajar mengingat konten memegang lebih dari 50% penerapan SEO. Meskipun demikian, ada banyak pegiat SEO yang mengatakan bahwa konten bukanlah segalanya.
SEO itu kompleks dan bukan sekadar membuat konten berkualitas sebanyak-banyaknya. Anggapan inilah yang admin yakini. Konten hanyalah satu dari sekian banyak aspek penting yang harus Anda pahami ketika menerapkan SEO.
Frasa Content is King tidaklah salah sepenuhnya. Hanya saja mempercayainya 100%, menurut admin kurang tepat. Jika Anda terlalu percaya dengan frasa ini, maka Anda akan terjebak pada bias SEO yang kuat.
Baca Juga: Cara Memberikan Backlink dengan Baik
Salah satu bias SEO yang admin maksud adalah percaya bahwa konten panjang selalu unggul untuk SEO. Kepercayaan ini pada umumnya muncul dari banyaknya penerapan teknik SEO Skyscraper yang sukses.
Apa itu SEO Skyscraper? Apakah SEO Skyscraper selalu ampuh untuk semua jenis konten? Apakah konten panjang memang selalu unggul untuk SEO atau tidak? Semua pertanyaan ini akan admin kupas lengkap di dalam artikel. Jadi, silakan simak baik-baik ya!
Apa itu SEO Skyscraper?
SEO Skyscraper adalah teknik SEO yang diperkenalkan pertama kali oleh Brian Dean sekitar tahun 2015 lalu. Brian Dean sendiri adalah pendiri website Backlinko, salah satu referensi website tepercaya untuk ilmu SEO.
Adapun penerapan metode ini terbilang sederhana. Di mana Anda yang ingin menargetkan konten untuk kata kunci tertentu harus dapat membuatnya menjadi lebih baik, lebih panjang, lebih komprehensif, dan lebih menarik 10x lipat dari konten yang sudah perform untuk kata kunci tertentu tersebut.
Sekilas teknik ini mirip dengan ATM (Amati Tiru Modifikasi). Yang menjadi pembeda adalah skyscraper juga mencakup ranah backlink. Ya, teknik skyscraper bukan hanya menjadikan konten lebih baik dari segi On-Page SEO, tetapi juga lebih baik dari segi Off Page SEO-nya.
Baca Juga: Apa itu LSI Keyword dan Manfaatnya untuk SEO?
Dalam banyak kasus, teknik ini sering diterapkan untuk konten berjenis listicle, panduan atau tutorial, definisi, dan studi kasus. Misalnya Anda ingin menargetkan kata kunci "Jenis-Jenis Teknik Copywriting" untuk konten listicle, maka Anda tinggal membuat pembahasannya menjadi lebih banyak.
Hasil SERP Jenis-Jenis Teknik Copywriting |
Misalnya memuat penjelasan 15 teknik copywriting. Sederhana bukan? Tapi perlu diingat kembali bahwa bukan hanya penjelasannya saja yang menjadi lebih banyak, tetapi juga lebih baik, lebih komprehensif, dan lebih menarik.
Manfaat Skyscraper untuk Konten SEO
Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari teknik ini. Beberapa di antara banyak manfaat tersebut antara lain adalah:
- Meningkatkan topical authority konten.
- Meningkatkan peluang konten untuk ranking.
- Meningkatkan peluang kolaborasi dengan konten lain.
- Apabila konten tersebut ditujukan untuk promosi, maka peluang konversi dan penjualan menjadi meningkat.
Apakah Skyscraper Technique Cocok untuk Semua Jenis Konten?
Tentu saja tidak semua jenis konten cocok diterapkan teknik dari Brian Dean ini. Terlebih jika jenis konten yang Anda produksi bukanlah konten yang memerlukan penjelasan panjang. Contohnya seperti konten berita akurat dan singkat.
Konten opini atau curahan hati sesaat dan lain sebagainya. Jawaban dari pertanyaan ini, sebenarnya juga sudah menjawab pertanyaan dari "Apakah konten panjang selalu unggul untuk SEO". Jawabannya tidak selalu.
Anda bisa melihat contoh di bawah ini di mana yang konten berjudul "121 Statistik SEO Terbaru yang Harus Anda Tahu di 2025'' tidak lebih unggul dari konten yang berjudul "83 SEO Statistics for 2025"
Skyscaper Technique Tidak Selalu Ampuh |
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Panjang Sebuah Konten
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui pasti bahwa konten panjang tidak selalu unggul untuk SEO. Lantas, kapan sebuah konten harus panjang dan kapan sebuah konten tidak harus panjang?
Anda bisa menentukan panjang atau tidaknya sebuah konten berdasarkan tiga faktor utama. Tiga faktor utama tersebut adalah:
Topik yang Dibahas
Faktor pertama adalah topik yang akan Anda bahas di dalam konten. Ketika Anda menuliskan konten yang memang memerlukan penjelasan cepat, maka tidak perlu membuatnya terlalu panjang dan bertele-tele.
Contohnya Anda ingin membuat konten "Kapan Hari Raya Idul Fitri 2026?", maka Anda tidak perlu membuatnya menjadi 1000 kata dengan menjelaskan apa itu Hari Raya Idul Fitri, keutamaannya, dan lain-lain dengan panjang.
Anda cukup membuatnya dengan 500 kata saja dan memuat jawabannya langsung. Pengalaman konten yang cepat dan tepat inilah yang sangat dibutuhkan oleh mereka yang menggunakan kata kunci "Kapan Hari Raya Idul Fitri 2026?".
Jangan meniru cara media mainstream yang sering kali membuat dengan kata kunci seperti ini dengan penjelasan yang panjang dan dibagi menjadi dua atau bahkan tiga halaman. Itu menyebalkan. Anda pasti pernah menjumpainya bukan?
Tujuan Penulisan Konten
Faktor selanjutnya adalah tujuan penulisan konten. Jika tujuan Anda adalah membuat konten promosi semisal promosi Kelas SEO, maka tidak perlu menyertakan penjelasan panjang tentang Apa itu SEO, Manfaat SEO, Jenis-Jenis SEO, dan hal-hal umum lainnya.
Hal ini wajar mengingat mereka yang mencari kata kunci Kelas SEO, kebanyakan sudah mengetahui apa itu SEO, dan mereka tidak terlalu butuh perulangan informasi umum. Yang mereka butuhkan adalah pembahasan komprehensif dari trainer nantinya.
Sebaliknya berikan informasi cepat dan relevan seperti "Materi SEO yang Akan Dipelajari", "Profil Trainer", "Keuntungan yang Akan Peserta Dapatkan", "Cara Mendaftar dan Pembayaran", dan "Jadwal Kelas".
Jika tujuan Anda adalah membuat konten edukasi tentang SEO, barulah penjelasan panjang benar-benar diperlukan.
Target Pembaca
Faktor terakhir yang memengaruhi panjang pendeknya sebuah konten adalah target pembaca. Faktor ini sudah sedikit admin singgung pada faktor kedua. Jika Anda menuliskan konten tentang "Jasa SEO" maka Anda tidak perlu bertele-tele menjelaskan kembali apa itu SEO, manfaat dan lain sebagainya.
Mereka yang mencari menggunakan kata kunci Jasa SEO hanya butuh informasi seputar penyedia Jasa SEO saja.
Baca Juga: Benarkah Konten AI Tidak Baik untuk SEO?
Pemahaman yang baik mengenai tiga faktor di atas, sebenarnya bisa dengan mudah Anda dapatkan setelah mengenal apa itu search intent. Admin akan membahas search intent ini pada artikel berikutnya.
Kesimpulan
![]() |
Infografis - Apakah Konten Panjang Selalu Unggul untuk SEO |
Inilah penjelasan lengkap mengenai Apakah Konten Panjang Selalu Unggul untuk SEO. Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa konten panjang memang tidak selalu unggul, dan hanya cocok diterapkan untuk jenis konten tertentu.
Akhir kata, admin Naseonal.com mengucapkan terima kasih kepada para pembaca karena sudah membaca artikel "Apakah Konten Panjang Selalu Unggul untuk SEO?" sampai akhir.
Apabila Anda terbantu dengan penjelasan ini, admin berharap Anda juga dapat membagikannya kepada teman atau orang lain yang sekiranya membutuhkan.
![]() |
Share Konten IG Stories Naseonal |
"Silakan gunakan gambar di atas jika berminat untuk share konten ini di Instagram Stories. Beritahu admin di kolom komentar apabila Anda sudah share konten di atas agar admin dapat melakukan hal yang sama untuk blog Anda".



Tidak ada komentar:
Tulis commentsBerikan komentar yang sopan dan jauh dari kata SARA