Selasa, 04 November 2025

Apa itu Keyword Density? Definisi, Fungsi, Tools, dan Bagaimana Cara Memaksimalkannya?

Apa itu Keyword Density Definisi, Fungsi, Tools, dan Bagaimana Cara Memaksimalkannya

Apa itu Keyword Density Definisi, Fungsi, Tools, dan Bagaimana Cara Memaksimalkannya

SEO adalah kependekan dari Search Engine Optimization. Sebuah ilmu optimasi website agar dapat tampil di urutan teratas halaman pertama hasil pencarian search engine, terutama search engine terpopuler di dunia, Google.


Umumnya, ilmu optimasi website ini difokuskan pada kata kunci tertentu yang ingin dimaksimalkan. Ada banyak jenis kata kunci yang dapat Anda pilih untuk dioptimalkan.


Dua yang paling populer adalah short-tail keywords dan long-tail keywords. Adapun jenis kata kunci yang banyak digunakan adalah long-tail keywords.


Baca Juga: Apa itu Backlink? Jenis, Cara Kerja, Manfaat dan Cara Mendapatkannya?


Long-tail keywords sendiri adalah jenis kata kunci yang terdiri dari tiga atau lebih kata kunci, contohnya seperti "Blog SEO Indonesia Terbaik", "Jual Martabak Sekitar Sleman", dan lainnya yang sejenis.


Kata kunci ini banyak dipilih karena menawarkan search volume yang cukup dengan tingkat persaingan yang terbilang rendah (menuju medium).


Jenis kata kunci inilah yang paling banyak membantu pemilik website untuk mendapatkan lebih banyak search traffic dari pengguna. Dari penjelasan sekilas di atas, kita dapat memahami bahwa pemilihan kata kunci adalah bagian penting yang harus dioptimalkan.


Anda bisa menggunakan tools research keyword seperti SEMrush, Ahrefs, atau Ubersuggest demi dapat menemukan kata kunci yang relevan dengan tujuan kampanye SEO-nya.


Apabila Anda sudah menemukannya, maka langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah membuat content pillar dan distribution (menentukan kata kunci utama dan turunannya).


Anda harus membuat content mapping yang menjadikan seluruh konten seperti terhubung satu sama lain. Kita dapat menyebut ini sebagai internal linking optimization. Untuk proses pembuatan konten dari masing-masing kata kunci yang ada, Anda bisa menggunakan pendekatan keyword density.


Apa itu keyword density? Di dalam artikel "Bagaimana Outline Konten yang Mendukung AI Overviews", admin sudah menyinggung sedikit tentang contoh penerapan keyword density.


Lantas, apa itu sih keyword density itu? Apa fungsinya? Bagaimana cara memaksimalkannya? Dan yang paling menarik, apakah keyword density masih relevan?


Semua pertanyaan di atas, akan dijawab lengkap di dalam Blog Naseonal ini. Jadi, silakan simak baik-baik ya!


Apa itu Keyword Density?


Didapatkan dari RevoU.co, keyword density adalah konsep SEO yang mengacu pada seberapa sering kata kunci utama muncul di dalam sebuah konten.


Semakin sering kata kunci tertentu muncul di sebuah konten, maka semakin besar kemungkinan kata kunci tersebut dipahami oleh Google sebagai kata kunci utama konten.


Mengenai jumlah persentase kata kunci tertarget harus muncul di dalam konten, ahli SEO memiliki banyak pendapat. Ada yang mengatakan bahwa kata kunci tertarget harus memiliki persentase hingga 2%, ada pula yang mengatakan 3%.


Persentase yang mana saja yang Anda gunakan, sebenarnya tergantung dari seberapa natural dan relevannya peletakan kata kunci tersebut di dalam konten. Keyword density dulu sempat menyita banyak perhatian pegiat SEO.


Hal ini wajar mengingat kebanyakan konten yang memiliki keyword density pas, berhasil muncul di halaman pertama Google.


Tapi, itu dulu. Kebanyakan pegiat SEO sekarang tidak lagi berpatokan pada persentase 2% atau 3%. Kebanyakan lebih mengedepankan bagaimana peletakan kata kunci utama di dalam konten, terlihat natural, relevan, dan tidak terlalu memaksakan. Inilah cara yang juga admin sarankan.


Apabila kata kunci tertarget dapat dimasukkan sesering mungkin di dalam konten dan itu masih natural serta enak dibaca, maka lakukanlah. Ingat, kuncinya adalah natural, relevan, dan tidak terlalu memaksakan.


Lalu, bagaimana jika Anda tetap ingin menggunakan metode ini? Anda bisa menggunakan rumus perhitungan keyword density di bawah ini:


Keyword Density = (Jumlah kata kunci tertarget di dalam konten/jumlah total kata di dalam konten) x 100.


Fungsi Keyword Density di dalam Konten SEO


Keyword density memiliki banyak fungsi di dalam konten SEO. Beberapa di antara banyak fungsi tersebut seperti:


- Membantu mesin pencarian untuk memahami topik dan kata kunci tertarget tertentu dari sebuah konten website.


- Membantu meningkatkan peluang ranking di SERP (Search Engine Results Page) secara tidak langsung.


- Membantu SEO writer untuk terhindar dari taktik keyword stuffing yang tidak disengaja. Keyword stuffing adalah salah satu taktik dalam metode Black Hat SEO. Taktik ini menjadikan konten Anda dipenuhi dengan kata kunci tertarget dan bersifat tidak natural.


- Membantu meningkatkan pengalaman pengguna secara tidak langsung. Penerapan keyword density yang baik tentu saja akan memberikan pengguna pengalaman membaca konten yang lebih baik, lebih informatif serta relevan.


Jika admin ditanya tentang apa sih fungsi utama dari keyword density? Admin akan mengatakan dengan jelas bahwa keyword density berfungsi menghindarkan SEO writer dari penerapan taktik keyword stuffing.


Selain itu, keyword density juga memudahkan SEO writer dalam menuliskan outline konten serta tujuan konten.


Rekomendasi Tools untuk Keyword Density


Ada banyak tools yang bisa Anda gunakan untuk mengecek keyword density pada suatu konten. Tools tersebut seperti:


  • Yoast SEO.
  • Scalenut Keyword Density Tool.
  • Keyword Density Analysis Tool by Internet Marketing Ninjas.
  • Copywritely.
  • SEO Review Tools.


Dan lain-lain.


Bagaimana Cara Memaksimalkan Keyword Density?


Di dalam artikel "Tips Branding Melalui Blog, Pelajari SEO Mulai dari Nol!", admin menjelaskan pendekatan keyword density dapat diterapkan di beberapa bagian penting, seperti:


  • Judul Konten (sangat disarankan)
  • Subheading (sangat disarankan apabila memang memungkinkan)
  • Intro Artikel (disarankan apabila memang memungkinkan).
  • Meta atau Search Description (sangat disarankan).
  • Alt Text Image (sangat disarankan, tetapi tidak untuk seluruh alt text image di dalam konten).
  • Url Konten (sangat disarankan).


Contohnya Anda ingin membuat artikel dengan kata kunci utamanya Jasa SEO Jogja, maka Anda dapat melakukan pendekatan keyword density pada bagian-bagian tadi terutama pada judul, url, dan meta description. Semisal seperti di bawah ini:


Judul: Jasa SEO Jogja Terbaik, Layanan Lengkap Harga Bersahabat!


URL konten https:/www.domain.com/jasa-seo-jogja.


Meta description: Dapatkan Jasa SEO Jogja Terbaik hanya dari Agency ... Dapatkan informasi lengkap mengenai layanan & harganya di sini!


Menempatkan kata kunci tertarget pada tiga bagian di atas, sering diterapkan oleh banyak pegiat SEO.


Apakah Keyword Density Masih Relevan untuk SEO?


Jika Anda membaca artikel ini baik-baik, maka Anda pasti paham bahwa penggunaan keyword density relevan apabila bersifat natural, relevan, dan tidak terlalu memaksakan.


Keyword density masih relevan digunakan sebagai metode penulisan konten agar terhindar keyword stuffing dan memudahkan penulisan outline konten.


Ini poin penting yang harus Anda ketahui. Lalu, apakah keyword density ini dapat memengaruhi ranking? Apakah keyword density relevan untuk itu?


Jawabannya TIDAK. Kepastian jawaban ini didapatkan oleh orang Google sendiri, lebih tepatnya mantan karyawannya, yakni Matt Cutts pada tahun 2011. Ditambah lagi pernyataan Google Search Relations, John Mueller pada tahun 2021 di Reddit.


Pendekatan keyword density di era SEO "modern" saat ini tidak lagi soal seberapa banyak kata kunci tertarget tampil, tetapi seberapa naturalnya Anda dapat mengintegrasikannya di dalam konten. Jika tidak natural atau menjadikan konten tidak enak dibaca, maka jangan dipaksakan.


Meskipun tidak relevan sebagai faktor ranking konten, ahli SEO tetap menyarankan Anda untuk menampilkan kata kunci tertarget pada beberapa bagian penting yang sebelumnya sudah admin sebutkan. Salah satunya adalah Neil Patel.


Pembahasan mengenai Apakah Keyword Density Masih Relevan untuk SEO ini sebenarnya sangatlah menarik. Admin tertarik untuk membahasnya lebih lanjut pada label Studi Kasus di kemudian hari.


Kesimpulan

Infografis Naseonal Apa itu Keyword Density

Infografis Naseonal Apa itu Keyword Density

Inilah penjelasan lengkap tentang Apa itu Keyword Density. Dari penjelasan di atas, dapat kita pahami bahwa keyword density masih relevan digunakan sebagai panduan bagi SEO writer untuk menghindari keyword stuffing dan memudahkan proses penyusunan outline konten.


Keyword density tidak relevan sebagai faktor ranking Google.


Akhir kata, admin Naseonal.com mengucapkan terima kasih kepada para pembaca karena sudah membaca artikel "Apa itu Keyword Density? Definisi, Fungsi, Tools, dan Bagaimana Cara Memaksimalkannya?" sampai akhir.


Apabila Anda terbantu dengan penjelasan ini, admin berharap Anda juga dapat membagikannya kepada teman atau orang lain yang sekiranya membutuhkan.


Referensi Bacaan yang Disarankan


- Does Keyword Density Still Matter in SEO? Penulis Neil Patel.

- Keyword Density: Is It A Google Ranking Factor? Penulis Matt G. Southern.

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis comments

Berikan komentar yang sopan dan jauh dari kata SARA

Back to Top